Dalam kebudayaan prasejarah Mesir dan Cina, boneka digunakan sebagai pengganti kurban manusia yang dikuburkan bersama tokoh-tokoh penting. Dalam peninggalan budaya dari Babilonia ditemukan boneka berbentuk tatahan kayu datar, berwarna, berambut panjang terbuat dari untaian manik-manik tanah liat atau kayu, yang ditemukan di beberapa makam di Mesir yang berasal dari tahun 3000-2000 SM.
Di Abad Pertengahan, ditemukan boneka-boneka dari kayu, beberapa di antaranya memiliki kaki yang bisa digerakkan. Boneka dimiliki baik oleh anak laki-laki maupun perempuan dari keluarga berada. Boneka mereka umumnya ksatria yang cakap, dari Keluarga Suci atau raja dan ratu. Sedangkan boneka anak-anak keluarga miskin, hanya buatan sendiri dari jerami, kain-kain sisa, batang jagung, atau bahkan dari adonan roti.
Boneka modern yang berwajah halus, cantik, dengan tubuh dan kostum indah, muncul di abad XIV. Idenya berasal dari orang Prancis, yang membuat boneka khusus untuk memamerkan mode pakaian dan rambut.
Tercatat, "boneka mode" pertama sebesar manusia adalah hadiah yang diberikan Raja Richard II dari Inggris kepada calon istrinya yang saat itu berumur 8 tahun, pada tahun 1396. Robert de Varennes, penjahit Raja Charles VI, diupahi untuk mengkreasikan pakaian-pakaian boneka itu sama dengan ukuran tubuh si putri kecil itu.
Selanjutnya tahun 1413 pembuatan boneka dari tanah liat untuk mainan mulai menjamur. Di antaranya di Nurnberg, Jerman, yang pada abad XV, menjadi tempat pembuat boneka dan mainan anak-anak terkemuka di dunia. Kemudian boneka dari kayu mulai diproduksi menggantikan tanah liat.
Paris termasuk penghasil boneka terbesar, yang kebanyakan adalah boneka-boneka untuk mode. Di abad XIX, bermunculan pembuat boneka profesional. Yang terkenal adalah boneka dari Dresden yang berkepala porselin serta boneka Prancis yang kepalanya terbuat dari keramik. Tubuh boneka yang tadinya dibuat dari kulit yang kaku, kini dibuat dari kulit domba yang lebih lembut dan pada tahun 1850 dibuat dari gutta-percha (karet) yang diisi dengan rambut kuda, ganggang laut kering, atau serbuk gergaji. Lengan, tampaknya lebih alami. Detail mata, hidung, dan mulut juga dibuat lebih baik.
Di tahun yang sama muncul boneka yang bisa memejamkan dan membuka mata dan bisa berjalan. Bahkan, berkat kotak suara mekanik Johann Nepomuk Maelzel (1827) muncul boneka yang bisa berkata "Papa" dan "Mama" kalau ditekan. Selain itu, pakaian boneka yang tadinya selalu bergaya wanita anggun, kini lebih bervariasi. Termasuk juga boneka bayi yang mengenakan pakaian malam, penjaja yang membawa keranjang barang-barang, boneka bocah kecil berkostum kelasi, boneka dari kain sisa, serta boneka-boneka petani.
0 comments:
Post a Comment